JURNALGAYA - Surat Yasin adalah surat di dalam Al Qur'an yang memiliki urutan ke-36 dan terdiri dari 83 ayat.. Surat Yasin termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah yang berisi berbagai masalah ketuhanan, terutama menegaskan perkara kerasulan, kebangkitan, dan bukti-bukti keduanya.. Salah satu fadhilah bagi yang membaca Surat Yasin terdapat di dalam hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW يٰسۤ ۚ Yā sīn. Yā Sīn. وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ Wal-qur’ānil-ḥakīmi. Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah, اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ Innaka laminal-mursalīna. sesungguhnya engkau Nabi Muhammad benar-benar salah seorang dari rasul-rasul عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ Alā ṣirāṭim mustaqīmin. yang berada di atas jalan yang lurus, تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ Tanzīlal-azīzir-raḥīmi. sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang, لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ Litunżira qaumam mā unżira ābā’uhum fahum gāfilūna. agar engkau Nabi Muhammad memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai. لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ Laqad ḥaqqal-qaulu alā akṡarihim fahum lā yu’minūna. Sungguh, benar-benar berlaku perkataan ketetapan takdir terhadap kebanyakan mereka, maka mereka tidak akan beriman. اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ Innā jaalnā fī anāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fahum muqmaḥūna. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka yang terbelenggu diangkat ke dagu, karena itu mereka tertengadah. وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ Wa jaalnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūna. Kami memasang penghalang di hadapan mereka dan di belakang mereka, sehingga Kami menutupi pandangan mereka. Mereka pun tidak dapat melihat. وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ Wa sawā’un alaihim a’anżartahum am lam tunżirhum lā yu’minūna. Sama saja bagi mereka, apakah engkau Nabi Muhammad memberi peringatan kepada mereka atau tidak. Mereka tetap tidak akan beriman. اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ Innamā tunżiru manittabaaż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaibi, fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karīmin. Sesungguhnya engkau Nabi Muhammad hanya bisa memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikutinya dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih tanpa melihat-Nya. Berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa āṡārahum, wa kulla syai’in aḥṣaināhu fī imāmim mubīnin. Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami pulalah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata Lauh Mahfuz. وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ Waḍrib lahum maṡalan aṣḥābal-qaryahti, iż jā’ahal-mursalūna. Buatlah suatu perumpamaan bagi mereka kaum kafir Makkah, yaitu penduduk suatu negeri, ketika para utusan datang kepada mereka, اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ Iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabūhumā fa azzaznā biṡāliṡin faqālū innā ilaikum mursalūna. yaitu ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya. Kemudian Kami menguatkan dengan utusan yang ketiga. Maka, ketiga utusan itu berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.” قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ Qālū mā antum illā basyarum miṡlunā, wa mā anzalar-raḥmānu min syai'in, in antum illā takżibūna. Mereka penduduk negeri menjawab, “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami. Allah Yang Maha Pengasih tidak pernah menurunkan sesuatu apa pun. Kamu hanyalah berdusta.” قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ Qālū rabbunā yalamu innā ilaikum lamursalūna. Mereka para rasul berkata, “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami benar-benar para utusan-Nya kepadamu. وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ Wa mā alainā illal-balāgul-mubīnu. Adapun kewajiban kami hanyalah menyampaikan perintah Allah yang jelas.” قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ Qālū innā taṭayyarnā bikum, la’il lam tantahū lanarjumannakum wa layamassannakum minnā ażābun alīmun. Mereka penduduk negeri menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karenamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti menyeru kami, niscaya kami merajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.” قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ Qālū ṭā’irukum maakum, a’in żukkirtum, bal antum qaumum musrifūna. Mereka para rasul berkata, “Kemalangan kamu itu akibat perbuatan kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menjadi malang? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ Wa jā’a min aqṣal-madīnati rajuluy yasā qāla yā qaumittabiul-mursalīna. Datanglah dengan bergegas dari ujung kota, seorang laki-laki. Dia berkata, “Wahai kaumku, ikutilah para rasul itu! اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔ Ittabiū mal lā yas’alukum ajraw wa hum muhtadūna. Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan dalam berdakwah kepadamu. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Wa mā liya lā abudul-lażī faṭaranī wa ilaihi turjaūna. Apa alasanku untuk tidak menyembah Allah yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan. ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ A’attakhiżu min dūnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni annī syafāatuhum syai’aw wa lā yunqiżūni. Mengapa aku harus mengambil sembahan-sembahan selain-Nya? Jika Allah Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka juga tidak dapat menyelamatkanku. اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ Innī iżal lafī ḍalālim mubīnin. Sesungguhnya aku jika berbuat begitu, pasti berada dalam kesesatan yang nyata. اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ Innī āmantu birabbikum fasmaūni. Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. Maka, dengarkanlah pengakuan-ku.” قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙ Qīladkhulil-jannahta, qāla yā laita qaumī yalamūna. Dikatakan kepadanya, “Masuklah ke surga.” Dia laki-laki itu berkata, “Aduhai, sekiranya kaumku mengetahui بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ Bimā gafaralī rabbī wa jaalanī minal-mukramīna. bagaimana Tuhanku mengampuniku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan.” ۞ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ Wa mā anzalnā alā qaumihī mim badihī min jundim minas-samā’i wa mā kunnā munzilīna. Setelah dia dibunuh, Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya dan Kami tidak perlu menurunkannya. اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خٰمِدُوْنَ In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa’iżā hum khāmidūna. Azab mereka itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka, seketika itu mereka mati. يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ Yā ḥasratan alal-ibādi, mā ya’tīhim mir rasūlin illā kānū bihī yastahzi’ūna. Alangkah besar penyesalan diri para hamba itu. Setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ Alam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurūni annahum ilaihim lā yarjiūna. Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Mereka setelah binasa tidak ada yang kembali kepada mereka di dunia. وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ ࣖ Wa in kullul lammā jamīul ladainā muḥḍarūna. Tidak ada satu umat pun, kecuali semuanya akan dihadirkan kepada Kami untuk dihisab. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖاَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَ Wa āyatul lahumul-arḍul-maitahtu, aḥyaināhā wa akhrajnā minhā ḥabban faminhu ya’kulūna. Suatu tanda kekuasaan-Nya bagi mereka adalah bumi yang mati tandus lalu Kami menghidupkannya dan mengeluarkan darinya biji-bijian kemudian dari biji-bijian itu mereka makan. وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙ Wa jaalnā fīhā jannātim min nakhīliw wa anābiw wa fajjarnā fīhā minal-uyūni. Kami juga menjadikan padanya bumi kebun-kebun kurma dan anggur serta Kami memancarkan padanya beberapa mata air لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ Liya’kulū min ṡamarihī wa mā amilathu aidīhim, afalā yasykurūna. agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur? سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ Subḥānal-lażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā yalamūna. Mahasuci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖنَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙ Wa āyatul lahumul-lailu naslakhu minhun-nahāra fa’iżā hum muẓlimūna. Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah malam. Kami pisahkan siang dari malam itu. Maka, seketika itu mereka berada dalam kegelapan. وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ Wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-azīzil-alīmi. Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ Wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā āda kal-urjūnil-qadīmi. Begitu juga bulan, Kami tetapkan bagi-nya tempat-tempat peredaran sehingga setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir, kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahāri, wa kullun fī falakiy yasbaḥūna. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ Wa āyatul lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-masyḥūni. Suatu tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah bahwa Kami mengangkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan. وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَ Wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabūna. Begitu juga Kami menciptakan untuk mereka dari jenis itu angkutan lain yang mereka kendarai. وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ Wa in nasya’ nugriqhum falā ṣarīkha lahum wa lā hum yunqażūna. Jika Kami menghendaki, Kami akan menenggelamkan mereka. Kemudian, tidak ada penolong bagi mereka dan tidak pula mereka diselamatkan. اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ Illā raḥmatam minnā wa matāan ilā ḥīnin. Akan tetapi, Kami menyelamatkan mereka karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberi mereka kesenangan hidup sampai waktu tertentu. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ Wa iżā qīla lahumuttaqū mā baina aidīkum wa mā khalfakum laallakum turḥamūna. Ketika dikatakan kepada mereka, “Takutlah kamu akan siksa yang ada di hadapanmu di dunia dan azab yang ada di belakangmu akhirat agar kamu mendapat rahmat,” maka mereka berpaling. وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ Wa mā ta’tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānū anhā muriḍīna. Tidak satu pun dari tanda-tanda kebesaran Tuhan datang kepada mereka, kecuali mereka berpaling darinya. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ Wa iżā qīla lahum anfiqū mimmā razaqakumullāhu, qālal-lażīna kafarū lil-lażīna āmanū anuṭimu mal lau yasyā’ullāhu aṭamahū, in antum illā fī ḍalālim mubīnin. Apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kufur itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki, Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ Wa yaqūlūna matā hāżal-wadu in kuntum ṣādiqīna. Mereka berkata, “Kapankah janji hari Kebangkitan ini terjadi jika kamu orang-orang benar?” مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ Mā yanẓurūna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta’khużuhum wa hum yakhiṣṣimūna. Mereka hanya menunggu satu teriakan yang akan membinasakan mereka saat mereka sibuk bertengkar tentang urusan dunia. فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ ࣖ Falā yastaṭīūna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarjiūna. Oleh sebab itu, mereka tidak dapat berwasiat dan tidak dapat kembali kepada keluarganya. وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ Wa nufikha fiṣ-ṣūri fa’iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilūna. Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya. قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ Qālū yā wailanā mam baaṡanā mim marqadinā…hāżā mā waadar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalūna. Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami kubur?” Lalu, dikatakan kepada mereka, “Inilah yang dijanjikan Allah Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul-Nya.” اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa’iżā hum jamīul ladainā muḥḍarūna. Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami untuk dihisab. فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ Fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai’aw wa lā tujzauna illā mā kuntum tamalūna. Pada hari itu tidak ada sama sekali orang yang dirugikan sedikit pun. Kamu tidak akan diberi balasan, kecuali atas apa yang telah kamu kerjakan. اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚ Inna aṣḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihūna. Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu berada dalam kesibukan sehingga tidak sempat berpikir tentang penghuni neraka lagi bersenang-senang. هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ ۚ Hum wa azwājuhum fī ẓilālin alal-arā’iki muttaki’ūna. Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh sambil berbaring di atas ranjang berkelambu. لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚ Lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yaddaūna. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan. سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ Salāmun qaulam mir rabbir raḥīmin. Kepada mereka dikatakan, “Salam sejahtera” sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang. وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَ Wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimūna. Dikatakan kepada orang-orang kafir, “Berpisahlah kamu dari orang-orang mukmin pada hari ini, wahai para pendurhaka! ۞ اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ Alam ahad ilaikum yā banī ādama allā tabudusy-syaiṭāna, innahū lakum aduwwum mubīnun. Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu. وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ Wa anibudūnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīmun. Begitu juga bahwa sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus.” وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ Wa laqad aḍalla minkum jibillan kaṡīrān, afalam takūnū taqilūna. Sungguh, ia setan itu benar-benar telah menyesatkan sangat banyak orang dari kamu. Maka, apakah kamu tidak mengerti? هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ Hāżihī jahannamul-latī kuntum tūadūna. Inilah neraka Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu. اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ Iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurūna. Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya. اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ Al-yauma nakhtimu alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasyhadu arjuluhum bimā kānū yaksibūna. Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَ Wa lau nasyā’u laṭamasnā alā ayunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirūna. Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan menghapus penglihatan membutakan mereka sehingga mereka berlomba-lomba mencari jalan selamat. Maka, bagaimana mungkin mereka dapat melihat? وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَ ࣖ Wa lau nasyā’u lamasakhnāhum alā makānatihim famastaṭāū muḍiyyaw wa lā yarjiūna. Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan mengubah bentuk mereka di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak sanggup meneruskan perjalanan dan juga tidak sanggup pulang kembali. وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ Wa man nuammirhu nunakkishu fil-khalqi, afalā yaqilūna. Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami balik proses penciptaannya dari kuat menuju lemah. Maka, apakah mereka tidak mengerti? وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙ Wa mā allamnāhusy-syira wa mā yambagī lahū, in huwa illā żikruw wa qur’ānum mubīnun. Kami tidak mengajarkan syair kepadanya Nabi Muhammad dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Wahyu yang Kami turunkan kepadanya itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Al-Qur’an yang jelas, لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ Liyunżira man kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu alal-kāfirīna. agar dia Nabi Muhammad memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup hatinya dan agar ketetapan azab terhadap orang-orang kafir itu menjadi pasti. اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مٰلِكُوْنَ Awalam yarau annā khalaqnā lahum mimmā amilat aidīnā anāman fahum lahā mālikūna. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka hewan-hewan ternak dari ciptaan tangan Kami sendiri, lalu mereka menjadi pemiliknya? وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ Wa żallalnāhā lahum fa minhā rakūbuhum wa minhā ya’kulūna. Kami menjadikannya hewan-hewan itu tunduk kepada mereka. Sebagian di antaranya menjadi tunggangan mereka dan sebagian lagi mereka makan. وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ Wa lahum fīhā manāfiu wa masyāribu,
19 Qooluu thõirukum ma'akum ain dzukkirtum bal antum qawmum musrifūn Ass wwb terimakasih atas segala upaya utk mempermudah membaca surat yasin dan doa tahlil baik dlm versi bahasa arab dan latin sangat bermanfaat bagi saya yg masih belajar wwb. Balas. Ahmad Ridlwan. 30/08/2018 pada 5:25 pm Ayat ke 80 bahasa indonesianya salah
Sumber Bimas Islam, Kementerian Agama RI. Selengkapnya Yasin 83 Ayat قَالُوْا ØÙŽØ§Û¤Ù‰Ù•ِرُكُمْ Ù…Ùَعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكÙِرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ Ù…Ùُسْرِفُوْنَ ١٩ 36-19 Mereka para rasul berkata, “Kemalangan kamu itu akibat perbuatan kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menjadi malang? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui Tafsir Mereka, yakni ketiga utusan itu, berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena perbuatan buruk kamu sendiri. Kamu bernasib buruk akibat keengganan kamu menerima ajakan kami. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menuduh kami sebagai penyebab kemalangan itu? Tuduhan kamu sama sekali tidak benar! Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas dalam kedurhakaan sehingga mengakibatkan penderitaan yang kamu sebut sebagai nasib
  1. ድуልизонሣζ нህጲև
  2. Шэρաч убխнавоզ ոхኽπаπев
    1. Ոхрቻኣաφθм ት ձоξу
    2. ገметωсл αчሬղир ጱхр
  3. ԵՒհዙτեпу ኒιхроկаջуጭ иχոδэ
    1. ኒщустоյ ч
    2. Σαчеσի езуռ
    3. ጳуւосዚдо ցиψըሃящዋщ
SuratYasin Ayat 1-83 Tulisan Arab, Latin, Artinya untuk Malam Jumat, Jantungnya Al Quran dan Keutamaannya. Surat Yasin Ayat 1-83 Tulisan Arab, Latin, Artinya untuk Malam Jumat, Jantungnya Al Quran dan Keutamaannya 29 Juli 2022, 19:15 WIB. Peristiwa Penting di Bulan Muharram: Kisah Nabi Musa dan Firaun, hingga Terbunuhnya Cucu Nabi Muhammad
Surat yasin ayat 19 – Sahabat surat yasin, kali ini admin akan berbagi informasi tentang ayat ke 19 dari surat yasin. Jika anda ingin membaca lengkap, silahkan klik SURAT YASIN DENGAN TULISAN ARAB DAN INDONESIA. Oke langsung saja silahkan anda baca ayat ke 19 dari surat yasin dibawah طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ qālụ ṭā`irukum ma’akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụnMereka utusan-utusan itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”Informasi Surat YasinArti Ya SinKlasifikasi Makkiyah surat yang diturunkan di Mekkah, atau dengan kata lain sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota MadinahSurat ke 36 tiga puluh enamJuz ke Juz 22 Dari ayat 1-21 dan Juz 23 Dari ayat 22-83Jumlah Ruku’ 5 rukuJumlah ayat 83 ayatSurat sebelumnya Surat Fatir Surat ke 35 didalam al quran, memiliki 45 ayatSurat sesudahnya Surat As saffat Surat ke 37 didalam al quran, memiliki 182 ayatSurat ini dinamai demikian karena dua abjad yang ada pada ayat pertama surah ini, yaitu Ya dan Sin. Namun arti dari kata ini tersembunyi, seperti alim lam mim di awal surat al baqarah atau alim lam ra, nun, kaf ha ya ain sad, taha, dan sebagainya. Oleh karena itu ayat ayat tersebut diatas termasuk kedalam kategori ayat ayat ke 19 dari surat yasin untuk anda baca sehari hari, semoga Iqra’. Itulah ayat dan kata pertama yang Alloh SWT wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Ayat 1 sampai 5 dari surat Al Alaq adalah ayat-ayat pertama yang Alloh turunkan atau wahyukan untuk Umat manusia khususnya umat islam. Yang menarik adalah kata pertama dari 5 ayat tersebut yaitu Iqra’ seperti yang saya sebutkan diatas. Secara bahasa kita tentu sudah mengerti dan faham bahwa ayat atau kata tersebut menyuruh kita untuk membaca, Iqra berasal dari suku kata qara’a yang berarti baca. Jika ditelaah lebih lanjut akan tampak lebih jelas bahwa kata tersebut menyuruh kita untuk membaca. Apabila kita lihat dari sudut pandang ilmu Nahwu atau Nahwiyyah, yang mana ilmu tersebut adalah salah satu ayat yang dipakai untuk menafsirkan Al Quran, kata Iqra’ masuk kedalam “Harfu Nida” Atau jika diterjemahkan berarti “kalimat penyeru”. Yang berarti didalam kata Iqra’ tersebut Alloh bermaksud menyuruh kita untuk membaca. Lantas apa yang harus dibaca? Tentu saja ilmu yang bermanfaat. Apapun ilmu tersebut yang bermanfaat maka baik untuk dipelajari. Al Quran adalah kitab yang berisi ilmu yang sangat lengkap, mulai dari kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan Alloh SWT yang wajib kita ketahui. Ilmu hubungan sosial bahkan sampai ilmu alam pun terdapat didalam mukjizat terhebat yang pernah Alloh turunkan ke bumi. Oleh karena itu marilah kita membaca Al Quran setiap hari, karena bahkan hanya mendengarnya Isi Al-Quran saja kita sudah diganjar amal untuk memberatkan amal baik kita ketika di hari pembalasan nanti. Apalagi jika kita membacanya. Wallohu A’lamu Bishawab
TafsirSurat Yasin Ayat 18 - 19 Semoga Bermanfaat, Silahkan Share jika dirasa bermanfaat dan semoga mendapatkan pahala jariyahnya. Masukan dan Saran Serta Kritik Membangun sangat diharapkan ke email : tujuanmucom@gmail.com. Simak Juga Artikel Kami Lainnya di Channel Youtube : Loading... Surat Yā-Sīn Ya Sin - سورة يس Sahih InternationalAnd present to them an example the people of the city, when the messengers came to it - Sahih InternationalWhen We sent to them two but they denied them, so We strengthened them with a third, and they said, "Indeed, we are messengers to you." Sahih InternationalThey said, "You are not but human beings like us, and the Most Merciful has not revealed a thing. You are only telling lies." Sahih InternationalThey said, "Our Lord knows that we are messengers to you, Sahih InternationalAnd we are not responsible except for clear notification." Sahih InternationalThey said, "Indeed, we consider you a bad omen. If you do not desist, we will surely stone you, and there will surely touch you, from us, a painful punishment." Sahih InternationalThey said, "Your omen is with yourselves. Is it because you were reminded? Rather, you are a transgressing people."

TafsirSurat Muhammad Ayat 19 (Terjemah Arti) Paragraf di atas merupakan Surat Muhammad Ayat 19 dengan text arab, latin dan artinya. Terdokumentasikan kumpulan penjelasan dari berbagai ulama tafsir mengenai kandungan surat Muhammad ayat 19, sebagiannya sebagaimana tercantum: Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia. Ketahuilah (wahai

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID rW_cBvFOip6Clk7YktARrVz50WvPLHUYbOLczHW-MmUBSslbpcBrXQ==
Kaliini ustadz youtube akan membahas mengenai Belajar membaca tajwid surat yasin ayat 19 Part 2. Belajar Tajwid Surat Yasin Ayat selanjutnya : https://youtu
Surah Yaseen Ayat 19 with Urdu and English translation online at suratyaseen. You can scroll sideways to read the previous and next Ayat of Surah Yaseen below the Surah Yaseen Ayat 19. You can also select any of the Ayats of Surah Yaseen below to read the English and Urdu translation of each Ayat of Surah Yaseen. Here you are reading Surah Yaseen Ayat 19 English translation by Muhammad Marmaduke Pickthall and Surah Yaseen Ayat 19 Urdu translation by Fateh Muhammad Yaseen Ayat 19 in ArabicSurah Yaseen Ayat 19 With Urdu TranslationSurah Yaseen Ayat 19 With English TranslationSurah Yaseen IntroductionListen to Surah YaseenSurah Yaseen Pdf DownloadConclusionWhat is Surah Yasin good for?What happens if you read Surah Yaseen everyday?What happens if you read Surah Yaseen after Fajr?What happens if you read Surah Yaseen 41 times?Surah Yaseen Ayat 19 in Arabic﴿19﴾ قَالُوۡا طآٮِٕرُكُمۡ مَّعَكُمۡؕ اَٮِٕنۡ ذُكِّرۡتُمۡؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُوۡنَ‏Surah Yaseen Ayat 19 With Urdu Translationانہوں نے کہا کہ تمہاری نحوست تمہارے ساتھ ہے۔ کیا اس لئے کہ تم کو نصیحت کی گئی۔ بلکہ تم ایسے لوگ ہو جو حد سے تجاوز کر گئے ہوSurah Yaseen Ayat 19 With English TranslationThey said Your evil augury be with you! Is it because ye are reminded of the truth? Nay, but ye are froward folk!Surah Yaseen IntroductionSurah Yaseen is considered as the most important surah of the Holy Quran after Surah al Fatiha and there are many virtues that were narrated by Propher Sallallahu Alayhi Wasallam about this specific surah. He described this surah as the heart of quran, and it provides an image of the beliefs and practices of to Surah YaseenHere is the link —>> Surah Yaseen AudioSurah Yaseen Pdf DownloadHere is the link —>> Surah Yaseen AudioConclusionIt is the dedicated page of suratyaseen for Urdu and English translation of Surah Yaseen Ayat 19. You can also jump to the translation pages of the previous and next Ayahs of Surah Yaseen on this page. While you scroll down, you can navigate to the Urdu and English translation pages of all Ayats of Surah Yaseen. This way, you can easily select any Ayat of Surah Yaseen among 83 Ayats of Surah translation of Surah Yaseen Ayat 19 that you read here in English is done by Muhammad Marmaduke Pickthall. Besides, the translation of Surah Yaseen Ayat 19 you are reading here in Urdu is from Fateh Muhammad Yaseen has a great message of Allah for Muslims. Reading the translation of Surah Yaseen Ayat 19 and all other Ayats are important for non-Arab Muslims to understand its meaning. , understand, and implement Surah Yaseen Ayat 19 in your lives and share this page with your fellows so that they can learn it is Surah Yasin good for?Surah Yaseen is read after Fajr, for marriage, for & during pregnancy, for asking forgiveness from Allah, and at the time of death or after death to ease the painWhat happens if you read Surah Yaseen everyday?As the Prophet Muhammad said, “One who recites Surah Yaseen in the morning, Allah Almighty will be responsible for fulfilling all his needs.” That's why you should read surah yaseen every morning or after praying Fajr, and that's what all Muslims should do. Allah forgives our happens if you read Surah Yaseen after Fajr?Whether you read Surah Yaseen after Fajr or at night, the benefits abound. The heart of the Quran is a powerful surah that is beneficial for Muslims in sickness and in health, for happy marriages and healthy pregnancies, for life and in happens if you read Surah Yaseen 41 times?Reading Surah Ya-Sin forty-one times is a Bid`ah innovation in religion that has no basis in Islam. It was authentically narrated that the Prophet peace be upon him said, Anyone who introduces anything into this matter of ours Islam that is not part of it will have it Surah Yaseen By followingBack to top button
TRIBUNJAMBICOM - Yuk simak bacaan Yasin, Surat Yasin,full Surat Yasin dengan bacaan Surat Yasin latin.. Di antara fadhilah Surat Yasin yakni meringankan dari siksa kubur yang mengerikan. "Barang siap yang mengunjungi makam seseorang dan membacakan surat yasin maka pada hari itu allah SWT meringankan siksa kubur mereka dan diberikannya kebaikan bagi sejumlah penghuni kubur diperkuburan itu
قَالُوا۟ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ Arab-Latin Qālụ ṭā`irukum ma'akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụnArtinya Utusan-utusan itu berkata "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan kamu bernasib malang? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas". Yasin 18 ✵ Yasin 20 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Penting Terkait Surat Yasin Ayat 19 Paragraf di atas merupakan Surat Yasin Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah penting dari ayat ini. Diketemukan beragam penjelasan dari para pakar tafsir terhadap kandungan surat Yasin ayat 19, antara lain seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaPara utusan itu berkata, “Pesimistis kalian dan amal perbuatan kalian berupa syirik dan keburukan adalah karena kalian sendiri dan itu tertolak atas kalian. Apakah bila kalian diingatkan dengan sesuatu yang mengandung kebaikan bagi kalian, kalian merasa pesimis dan kalian mengancam kami dengan rajam dan siksaan? Sebaliknya kalian adalah suatu kaum yang sudah terbiasa melampaui batas dan berbuat maksiat dan mendustakan.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram19. Para Rasul menjawab mereka, “Kesialan selalu menempel pada diri kalian karena kalian kafir kepada Allah dan menolak mengikuti para Rasul-Nya. Apakah kalian merasa sial manakala kami mengingatkan kalian kepada Allah? Justru kalian adalah kaum yang berlebih-lebihan dalam mempraktikkan kekufuran dan kemaksiatan.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah19. Maka para rasul menjawab dengan penuh peringatan “Kesialan kalian tidak akan terlepas dari diri kalian, karena amal perbuatan kalianlah yang akan menyeret kalian kepada kebinasaan. Apakah seperti ini kalian membalas nasehat dan peringatan?! Sungguh kalian adalah kaum yang tenggelam dalam kemewahan, dan melawan setiap orang yang menghalangi kalian dari hawa nafsu kalian.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah19. قَالُوا۟ طٰٓئِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ Utusan-utusan itu berkata “Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri Yakni kesialan kalian adalah karena diri kalian sendiri yang selalu menyertai kalian akibat mendustakan kami, sehingga sebab kesialan itu adalah kalian dan bukan kami. أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ Apakah jika kamu diberi peringatan kamu bernasib malang? Yakni apakah akibat kami ingatkan kalian dengan Allah, kemudian kalian menganggap kami sebagai kesialan bagi kalian? بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَSebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas Yakni sangat keterlaluan dalam melawan kebenaran.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah19. Para utusan itu berkata “Kemalangan yang menyertai kalian itu karena kekufuran dan pendustaan kalian. Apakah jika kami mengingatkan kalian tentang Allah, kalian beranggapan bahwa kemalangan akan berlaku atas kalian, lalu kalian mengancam akan membunuh kami?” Yang dimaksud itu adalah pertanyaan ejekan, bahkan kalian adalah kaum yang melampaui batas dalam kesyirikan dan kemaksiatan. {Bal} adalah huruf yang berfungsi untuk berpindah dari satu kalam ke kalam lainnya📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahMereka berkata,“Kemalangan kalian itu karena kalian sendiri} kesialan kalian itu bersama kalian karena kekufuran kalian dan pendustaan kalian terhadap para rasul {Apakah karena kalian diberi peringatan} karena kalian diberi pelajaran tentang Allah kalian menjadi sial dan kufur {Sebenarnya kalian adalah kaum yang melampaui batas} melampaui batas-batas ketentuan AllahMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H19. Para rasul itu berkata kepada mereka, “Kemalanganmu itu adalah karena kamu sendiri,” yaitu syirik dan kejahatan yang ada pada kalian yang berakibat pada terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, berupa bencana dan dicabutnya hal-hal yang dicintai dan nikmat. “Apakah jika kamu diberi peringatan,” yakni, karena kami mengingatkan kalian kepada apa yang di situ terdapat kebaikan dan nasib baik kalian, maka kalian mengatakan kepada kami apa yang telah kalian katakana? “Sebenarnya kamu adalah kaum yang berlebihan,” melampaui batas dan sombong dalam bicara. Maka seruan mereka para rasul itu tidak menambah selain mereka semakin jauh dan semakin sombong.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Yasin ayat 19 Para Rasul berkata kepada mereka Sesungguhnya datangnya kesengsaraan kepada kalian karena sebab kekufuran kalian dan pengingkaran kalian. Apakah kalian menghinakan kami dan mengancam kami karena kami mengingatkan dan memperingatkan kalian?! Sungguh kalian adalah kaum yang sombong, yang melanggar aturan Allah dengan kekufuran dan pengingkaran.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, karena kekafiranmu, perbuatan syirkmu dan karena maksiatmu, di mana perbuatan itu menghendaki datangnya sesuatu yang tidak diinginkan, siksa dan tercabutnya hal yang dicintai dan nikmat. Dengan sesuatu yang terdapat kebaikan bagimu dan keuntungan untukmu. Seruan tiga orang utusan itu tidak menambah mereka selain menambah mereka jauh dan menyombongkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yasin Ayat 19Mereka, yakni ketiga utusan itu, berkata, 'kemalangan kamu itu adalah karena perbuatan buruk kamu sendiri. Kamu bernasib buruk akibat keengganan kamu menerima ajakan kami. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menuduh kami sebagai penyebab kemalangan itu' tuduhan kamu sama sekali tidak benar! sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas dalam kedurhakaan sehingga mengakibatkan penderitaan yang kamu sebut sebagai nasib sial. '20-21. Berita kedatangan ketiga utusan tersebut menyebar ke pelosok negeri. Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki yang telah beriman kepada risalah nabi isa, konon bernama 'ab'b bin m's' an-najj'r, dengan bergegas. Dia berkata untuk menasihati penduduk negeri itu, 'wahai kaumku! percaya dan ikutilah utusan-utusan itu karena mereka benar-benar utusan Allah. Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan apa pun kepadamu atas dakwah mereka itu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah. Ayat ini menegaskan pentingnya ketulusan dalam menjalankan setiap aktivitas dan tidak mengharapkan apalagi meminta imbalan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah sekumpulan penjabaran dari para ahli tafsir mengenai isi dan arti surat Yasin ayat 19 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Support syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Cukup Sering Dilihat Terdapat ratusan halaman yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat Al-Baqarah 183, Alhamdulillah, Yusuf 4, Ali Imran 159, Al-Ma’un, At-Tin. Ada pula Al-Fil, Al-Insyirah, Al-Bayyinah, Inna Lillahi, Al-Alaq, Al-Fath. Al-Baqarah 183AlhamdulillahYusuf 4Ali Imran 159Al-Ma’unAt-TinAl-FilAl-InsyirahAl-BayyinahInna LillahiAl-AlaqAl-Fath Pencarian al baqarah ayat 285 latin, an abasa, as sajdah ayat 5, surat 10 ayat 13, wasjud waqtarib Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Mereka(para utusan) berkata:"Kesialan kamu itu adalah bersama kamu (yakni bahwa ia adalah sikap batin dan perbuatan buruk kamu sendiri). Apakah jika kamu diberi peringatan, (kamu menuduh kami sebagai penyebab kemalangan kamu?) sebenarnya, kamu adalah kaum yang melampaui batas." (QS. Yasin ayat 18-19) قَالُواْ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمۡ ۚ أَئِن ذُكِّرۡتُم ۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُونَ قَالُواْ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمۡ ۚ أَئِن ذُكِّرۡتُم ۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُونَ طَٰٓئِرُكُم kesialan/kecelakaan kamu مَّعَكُمۡ bersamamu/karena kamu ذُكِّرۡتُمۚ kamu diberi peringatan مُّسۡرِفُونَ orang-orang yang melampaui batas طَٰٓئِرُكُم kesialan/kecelakaan kamu مَّعَكُمۡ bersamamu/karena kamu ذُكِّرۡتُمۚ kamu diberi peringatan مُّسۡرِفُونَ orang-orang yang melampaui batas Terjemahan Mereka para rasul berkata, “Kemalangan kamu itu akibat perbuatan kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menjadi malang? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” Tafsir Utusan-utusan itu berkata, "Kemalangan kalian yakni kesialan kalian itu adalah karena kalian sendiri" disebabkan ulah kalian sendiri karena kafir. Apakah jika Hamzah Istifham digabungkan dengan In Syarthiyah, keduanya dapat dibaca Tahqiq, dan dapat pula dibaca Tas-hil kalian diberi peringatan yakni diberi nasihat dan peringatan; jawab Syarath tidak disebutkan. Lengkapnya ialah apakah jika kalian diberi peringatan lalu kalian bernasib sial karenanya lalu kalian kafir? Pengertian terakhir inilah objek daripada Istifham atau kata tanya. Makna yang dimaksud adalah sebagai cemoohan terhadap mereka. Sebenarnya kalian adalah kaum yang melampaui batas karena kemusyrikan kalian. Topik Bacaansurat yasin ayat 1 20 lengkap dengan terjemahannya kumparan com. Bacaan surah al waqiah ayat 41 60 disertai artinya tentang hari kiamat . Bacaan surah yassin surah yassin. By the quran, rich in wisdom! Inilah 20 keajaiban fadhilat membaca yasin setiap pagi jom amalkan hiburan kini.
Yasin 19 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ يٰسۤ ١٩ qālūقَالُوا۟They saidmereka berkataṭāirukumطَٰٓئِرُكُم"Your evil omenkesialan/kecelakaan kamumaʿakumمَّعَكُمْۚbe with you!bersamamu/karena kamua-inأَئِنIs it becauseapakah jikadhukkir'tumذُكِّرْتُمۚyou are admonished?kamu diberi peringatanbalبَلْNaybahkan/tetapiantumأَنتُمْyoukamuqawmunقَوْمٌare a peoplekaummus'rifūnaمُّسْرِفُونَtransgressing"orang-orang yang melampaui batas Transliterasi Latin Qālụ ṭā`irukum ma'akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụn QS. 3619 Arti / Terjemahan Utusan-utusan itu berkata "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan kamu bernasib malang? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas". QS. Yasin ayat 19 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Mereka, yakni ketiga utusan itu, berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena perbuatan buruk kamu sendiri. Kamu bernasib buruk akibat keengganan kamu menerima ajakan kami. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menuduh kami sebagai penyebab kemalangan itu? Tuduhan kamu sama sekali tidak benar! Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas dalam kedurhakaan sehingga mengakibatkan penderitaan yang kamu sebut sebagai nasib sial.”Tafsir Lengkap KemenagKementrian Agama RI Pada ayat ini dijelaskan bahwa penduduk Antakia tidak bisa lagi mematahkan alasan-alasan para rasul itu. Oleh karena itu, mereka mengancam dengan mengatakan bahwa kalau kesengsaraan menimpa mereka kelak, maka hal ini disebabkan perbuatan ketiga orang tersebut. Dengan demikian, kalau para rasul itu tidak mau menghentikan dakwah yang sia-sia ini, terpaksa mereka merajamnya dengan batu atau menjatuhkan siksaan yang amat pedih. Ketiga utusan itu menangkis perkataan mereka dengan mengatakan bahwa seandainya penduduk Antakia kelak terpaksa mengalami siksaan, itu adalah akibat perbuatan mereka sendiri. Bukankah mereka yang mempersekutukan Allah, mengerjakan perbuatan maksiat, dan melakukan kesalahan-kesalahan? Sedangkan ketiga utusan itu hanya sekadar mengajak mereka untuk mentauhidkan Allah, mengikhlaskan diri dalam beribadah, dan tobat dari segala kesalahan. Apakah karena para rasul itu memperingatkan mereka dengan azab Allah yang sangat pedih dan mengajak mereka mengesakan Allah, lalu mereka menyiksa para rasul itu? Itukah balasan yang pantas bagi para rasul itu? Hal itu menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang melampaui batas dengan cara berpikir dan menetapkan putusan untuk menyiksa dan merajam para rasul. Mereka menganggap buruk orang-orang yang semestinya menjadi tempat mereka meminta petunjuk. Ayat yang mirip pengertiannya dengan ayat ini adalahKemudian apabila kebaikan kemakmuran datang kepada mereka, mereka berkata, "Ini adalah karena usaha kami." Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan pengikutnya. Ketahuilah, sesungguhnya nasib mereka di tangan Allah, namun kebanyakan mereka tidak mengetahui. al-A'raf/7 131Tafsir al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Utusan-utusan itu berkata, "Kemalangan kalian yakni kesialan kalian itu adalah karena kalian sendiri" disebabkan ulah kalian sendiri karena kafir. Apakah jika Hamzah Istifham digabungkan dengan In Syarthiyah, keduanya dapat dibaca Tahqiq, dan dapat pula dibaca Tas-hil kalian diberi peringatan yakni diberi nasihat dan peringatan; jawab Syarath tidak disebutkan. Lengkapnya ialah apakah jika kalian diberi peringatan lalu kalian bernasib sial karenanya lalu kalian kafir? Pengertian terakhir inilah objek daripada Istifham atau kata tanya. Makna yang dimaksud adalah sebagai cemoohan terhadap mereka. Sebenarnya kalian adalah kaum yang melampaui batas karena kemusyrikan kalian. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Firman Allah Swt.Kemalangan kamu itu adalah karena ulah kamu sendiri. Yaa Siin19Yakni kesialan itu karena tingkah laku kalian sendiri. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya yang menceritakan perihal kaum Fir'aunKemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata, "Ini adalah karena usaha kami.” Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah. Al A'raf131Dan kaum Nabi Saleh berkataMereka menjawab, "Kami mendapat nasib yang malang disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu.” Saleh berkata, "Nasibmu ada pada sisi Allah bukan kami yang menjadi sebab.” An Naml47Qatadah dan Wahb ibnu Munabbih mengatakan, yang dimaksud dengan ta'ir di sini adalah amal perbuatan, yakni amal perbuatan kalian. Disebutkan pula di dalam firman-Nya hal yang semisal, yaituDan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini adalah dari sisi Allah.” Dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana, mereka mengatakan, "Ini datangnya dari sisi kamu Muhammad.” Katakanlah, "Semuanya datang dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu orang munafik hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun. An Nisaa78Adapun firman Allah Swt.Apakah jika kamu diberi peringatan kamu bernasib malang? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas. Yaa Siin19Yakni karena kami memberikan peringatan kepada kalian dan memerintahkan kepada kalian agar mengesakan Allah dan memurnikan penyembahan hanya kepada-Nya, lalu kalian membalas kami dengan ucapan seperti itu, dan kalian mengancam dan menindas kami karenanya. Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas. Yaa Siin19Qatadah mengatakan bahwa sesungguhnya kami peringatkan kalian tentang azab Allah, lalu kalian menimpakan kesialan kalian kepada kami, sebenarnya kalian ini adalah kaum yang melampaui batasTafsir Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Para rasul itu berkata, "Rasa muak yang ada pada kalian itu sebenarnya disebabkan oleh sikap kafir kalian. Pantaskah kalian merasa muak kepada kami serta mengancam kami dengan azab yang pedih, sementara kami memberikan kalian nasihat-nasihat yang membawa kepada kebahagiaan? Tetapi begitulah adanya, kalian merupakan sekelompok manusia yang melenceng dari kebenaran dan keadilan."
I4S69yd.
  • upe2ku4jmj.pages.dev/738
  • upe2ku4jmj.pages.dev/324
  • upe2ku4jmj.pages.dev/914
  • upe2ku4jmj.pages.dev/347
  • upe2ku4jmj.pages.dev/124
  • upe2ku4jmj.pages.dev/923
  • upe2ku4jmj.pages.dev/936
  • upe2ku4jmj.pages.dev/456
  • upe2ku4jmj.pages.dev/849
  • upe2ku4jmj.pages.dev/227
  • upe2ku4jmj.pages.dev/496
  • upe2ku4jmj.pages.dev/358
  • upe2ku4jmj.pages.dev/257
  • upe2ku4jmj.pages.dev/434
  • upe2ku4jmj.pages.dev/594
  • surat yasin ayat 19