SemangatHari Pendidikan Nasional, perlu menghidupkan kembali pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan sebagai proses pembudayaan agar anak-anak Indonesia tetap berpijak kokoh pada budaya bangsanya, budaya Pancasila. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara sangat visioner, menembus abad, dan milennium. Sebelum Indonesia merdeka, Pengertian Budaya Asing Sebelum membicarakan secara khusus masalah kebudayaan Asing, akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian kebudayaan/budaya. Dengan memahami pengertian kebudayaan, maka akan diperoleh pengetahuan dasar mengenai kebudayaan dengan pemikiran-pemikiran teori dan disiplin-disiplin ilmu budaya lainnya. Namun selangkah lebih awal, penulis membicarakan secara singkat mengenai gagasan yang mendasar daripada arti budaya itu sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal kebudayaan. Juga dalam kehidupan sehari-hari, orang atau masyarakat tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. Masyarakat yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Untuk memahami suatu kebudayaan maka kita perlu memahami apa itu kebudayaan. Kebudayaan itu ibarat sebuah lensa, bayangkan jika kita memakai lensa untuk meneropong sesuatu maka kita akan memilih satu fokus tertentu, dari fokus itulah kita akan membidik objek dengan tepat. Objek itu bisa manusia atau binatang, benda atau sebuah gagasan, termasuk gagasan tempat tentang dunia sekeliling. Maka dari itu apabila kita memandang sesuatu dari sudut pandang kebudayaan maka kita menjadikan kebudayaan sebagai sebuah lensa, artinya sebuah pandangan yang tepat dan kebudayaan mengajarkan kepada kita untuk memandang sesuatu secara terfokus, secara tajam. Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.[1] Seorang antropolog yaitu Tylor pernah mencoba memberikan definisi mengenai kebudayaan sebagai berikut Kebudayaan adalah komplek yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan mencakup kesemuanya yang di dapatkan atau di pelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.[2] Dengan kata lain, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang di pelajari dari pola-pola prilaku yang normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola berfikir, merasakan dan bertindak. Budaya juga merupakan suatu komunitas rasial, etnik, regional, ekonomi, atau sosial yang memperlihatkan pola prilaku yang membedakannya dengan struktur-struktur lainnya dalam suatu budaya atau masyarakat yang melingkupinya.[3] Oleh karena itu kebudayaan meliputi semua hasil cipta, karsa yang terwujud kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat, kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, keagamaan, dan sebagainya.[4] Dengan hasil kebudayaan manusia, maka terjadilah pola kehidupan, dan pola kehidupan inilah yang menyebabkan mareka hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini pula dapat mempengaruhi cara berfikir dengan gerak sosial. Dari definisi kebudayaan sebagaimana yang telah di kemukakan di atas, maka dapat diketahui beberapa kesamaannya, yakni pertama, kebudayaan hanya dimiliki oleh manusia kedua, kebudayaan yang dimiliki manusia itu di turunkan melalui proses belajar dari tiap-tiap individu dalam masyarakat; ketiga, kebudayaan merupakan pernyataan perasaan dan pikiran manusia. Budaya asing atau kebudayaan asing adalah terdiri dari dua kata yang telah dirangkai menjadi satu istilah yaitu budaya dan asing. Menurut bahasa budaya artinya, pikiran, akal budi, atau adat istiadat. Sedangkan asing berarti aneh, belum biasa atau datang dari luar daerah, negara, lingkungan.[5] Sedangkan yang dimaksud dengan budaya asing adalah budaya regional dan global dengan muatannya berupa nilai-nilai yang berbeda dengan nilai-nilai yang selama ini di anut oleh masyarakat pada suatu daerah setempat, yang masuk melalui berbagai media, pergaulan, wisata dan lain sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan kebudayaan Asing disini adalah budaya atau nilai-nilai yang lahir dalam suatu komunitas masyarakat yang dianggap aneh atau belum ada dalam masyarakat Meurubo atau ajaran Islam sebelumnya seperti pola budaya hubungan yang serba bebas antara lawan jenis, model pakaian yang tidak mengindahkan batas-batas aurat, tingkah laku kekerasan, gambar-gambar porno, dan sebagainya. Hal diatas merupakan budaya-budaya bangsa luar yang telah berkembang di negara-negara Islam sekarang ini, budaya ini identik dengan budaya orang-orang Barat yang datang ke Indonesia umumnya atau Aceh pada khususnya, baik secara langsung seperti datangnya orang-orang asing maupun secara tidak langsung melalui TV, Parabola, Internet dan lain sebagainya. Budaya asing atau yang lebih dikenal dengan budaya bangsa Barat yaitu Amerika, Eropa dan lain sebagainya. Merupakan budaya yang telah masuk dan berkembang di negara-negara Timur atau negara Islam sekarang ini. Budaya mareka bisa saja bersifat negatif dan bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam yang bisa merusak tatanan budaya ataupun adat istiadat masyarakat. Dalam perkembangan budaya di Indonesia, budaya Barat semakin semarak tumbuh dan berkembang dalam pola hidup bermasyarakat. Nilai-nilai hidup bermasyarakat yang telah berkembang menjadi rusak dan tatanan masyarakat yang dulunya lebih sistematis dengan aturan-aturan yang ditetapkan sebagai suatu sistem kontrol adalah murni berpegang kepada ajaran Islam. Ketika hal ini berhasil dipengaruhi oleh budaya barat, maka inilah yang menjadi awal rusaknya ibadah dan akidah masyarakat Islam. [1] Soerjono Soekanto “Sosiologi Suatu Pengantar” Jakarta, Rajawali Pers, hal. 172. [3] Dr. Deddy Mulyana, MA, dan Drs. Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya,Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Yang Berbeda Budaya, Bandung Remaja Rodakarya, 2005, [4] Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hal. 51. [5] [5] WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1976,
PandemiCovid-19 di Indonesia belum teratasi sepenuhnya. Pertengahan tahun kemarin pada 2020, diterapkannya new normal oleh pemerintah. Pengertian dari new normal sendiri adalah masa pemerintah memberi akses kembali kehidupan masyarakat yang berpegang teguh pada protokol kesehatan. Di era new normal ini juga media sosial sangat berperan
Ditta Alfianto/pexels Kunci jawaban materi PPKn kelas 8 SMP, Kurikulum Merdeka, cara tepat mempelajari budaya asing tanpa menyingkirkan budaya nasional. - Di era globalisasi, teman-teman pasti tidak bisa menghindari teknologi dan pengaruh budaya asing. Tentu pengaruh ini tidak selalu negatif dan tetap ada pengaruh positifnya. Jadi, yang kita lakukan adalah mengambil pengaruh positifnya untuk memperkaya wawasan. Lalu, bagaimana caranya mempelajari budaya asing tanpa mengabaikan budaya nasional, ya? Pembahasan tersebut akan diketahui dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka, Bab 5 Jati Diri Bangsa dan Budaya Nasional. Tepatnya materi Kebudayaan Nasional dan Tantangan Era Globalisasi pada halaman 118. Nantinya kita akan mengerjakan soal dan menemukan kunci jawabannya. Namun, sebelum menemukan kunci jawabannya, teman-teman dapat menyimak materinya secara singkat terlebih dahulu. Penggunaan teknologi perlu diimbangi dengan mempertimbangkan kearifan lokal agar budaya nasional tetap terjaga. Oleh karena itu, manfaatkanlah teknologi secara positif untuk menjaga nilai budaya nasional di masa depan. Selain itu, kita juga harus menyaring budaya asing yang masuk dan menyesuaikannya dengan kepribadian bangsa. Baca Juga Apa Solusi yang Bisa Dilakukan agar Budaya Nasional Lebih Banyak Diminati Generasi Muda? Materi PPKn Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Berikutbudaya asing yg patut dicontoh untuk warga Indonesia. 1. Menghargai waktu Waktu ialah Uang, semua orang pasti tau kalimat itu. Kalimat tersebut mengandung
- Globalisasi merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Fenomena ini mengakibatkan bebasnya informasi untuk menyebar ke semua negara. Hal ini menyebabkan banyaknya pengaruh dari budaya asing. Namun sebelum mengetahui pengaruh dari budaya asing, perlu diketahui definisi dari globalisasi. Dalam buku Globalization 1995 Waters menjelaskan bahwa globalisasi adalah proses sosial yang terjadi di seluruh wilayah di seluruh dunia. Ia juga mengungkapkan batas geografis dianggap tidak berpengaruh terhadap kehidupan sosial Globalisasi Menurut Siany dalam buku Khazanah Antropologi 1 untuk kelas XI SMA dan MA 20099, globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut Media Massa Globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas. Pariwisata Internasional Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana transportasi dan telekomunikasi. Lembaga Perdagangan dan Industri InternasionalGlobalisasi dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era pasar bebas, setiap negara akan berlomba-lomba mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk menarik para investor dari luar negeri. Infografik SC Saluran Globalisasi. Dampak Pengaruh Budaya Asing Dengan dunia yang nyaris tanpa batas, globalisasi juga berimbas pada masuknya budaya asing yang dapat mudah masuk ke budaya lokal. Dampak globalisasi akibat pengaruh asing tersebut antara lain Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional. Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain Contoh Pengaruh Negatif akibat Budaya Asing Pengaruh negatif budaya asing di media massa adalah terjadinya goncangan budaya karena adanya individu yang tidak siap menerima perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Contoh pengaruh negatif dari budaya asing akibat globalisasi adalah Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri individualisme sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antargolongan kaya dan miskin semakin lebar. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa seperti tayangan-tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui berbagai saluran atau situs-situs pornografi di internet. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budayabangsa, yang dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku seks bebas free sex. - Pendidikan Kontributor Abraham WilliamPenulis Abraham WilliamEditor Agung DH
Kondisiini menimbulkan keragaman suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki dan perempuan, kepercayaan, dan agama di Indonesia. Kondisi alam yang berbeda seperti
Berbagai perusahaan multinasional telah melebarkan sayapnya di Indonesia, jadi tak salah kalau budaya kerja baru pun bermunculan. Makanya, saat bekerja dengan budaya luar, sebaiknya pelajari dulu etika pentingnya. Seperti yang kita tahu, setiap negara memiliki budaya kerja yang berbeda dari kebiasaan di Indonesia. Jika kamu akan atau sedang bekerja di perusahaan multinasional, mengetahui etika-etika ini akan membantumu beradaptasi dengan cepat. Makanya, Glints sudah rangkum 10 etika penting ketika bekerja dalam budaya luar negeri. Etika Bekerja dengan Budaya Luar 1. Pelajari budaya asing terlebih dahulu © Menurut Chron, hal pertama yang perlu kamu lakukan sebelum bekerja dengan rekan kerja beda budaya adalah dengan mempelajari budayanya terlebih dahulu. Cari tahu dan pelajari cara menyapa satu sama lain serta frasa yang umum digunakan. Misalkan di Jepang, saat menyapa atau menyelesaikan meeting, harus berjabat tangan atau menundukkan badan. Hal ini agar memastikan kamu tidak melakukan sesuatu yang menyinggung orang lain, terlebih dalam konteks bisnis. 2. Bersikap sensitif © Etika selanjutnya yang perlu kamu lakukan ketika bekerja dengan budaya asing adalah bersikap sensitif terhadap budaya mereka. Hindari membuat candaan yang ditujukan ke satu budaya dan jangan menertawakan aksen atau gaya berpakaian rekan kerja dari negara lain. Hal ini tidak hanya dekat dengan sikap bullying, tapi juga sesuatu yang sangat tidak sopan dan membuat orang lain tak mau melanjutkan hubungan profesional denganmu lagi. 3. Tepat waktu © Menurut SAP Concur, setiap budaya memiliki standar ketepatan waktunya masing-masing. Sebagai contoh, di Jerman dan Jepang, sebuah meeting akan berjalan sesuai waktu yang ditentukan. Sementara di negara lain, meeting biasanya mulai dan selesai lebih lambat dari yang ditentukan. Namun, di budaya luar maupun dalam, selalu datang tepat waktu adalah kewajiban dan juga sebuah etika penting ketika bekerja. 4. Bertanya apabila ada yang tidak dimengerti © Jika ada beberapa hal yang kamu tidak mengerti atau ragu mengenai bagaimana mempraktikkan sesuatu dalam konteks budaya asing, sebaiknya bertanya ke orang yang mengerti. Jangan malu dan segan untuk bertanya ke orang yang memang berasal dari budaya tersebut. Mereka akan sangat mengapresiasi tindakanmu. 5. Memperkenalkan diri adalah hal yang serius © Menganggap serius bagaimana memperkenalkan diri dengan baik adalah salah satu etika ketika bekerja dengan budaya luar. Mengetahui nama setiap orang yang terlibat dan jabatan yang dipegangnya dapat memastikan hubungan baik terjalin. Selain itu, hal ini juga menjadi salah satu bentuk respek terhadap orang lain dan tentunya akan membuatmu dicap sebagai seseorang yang profesional. 6. Tidak pulang lebih awal © Berlaku ketika kamu diundang sebuah ke event, ada baiknya kamu tidak pulang lebih awal dari pihak yang mengundangmu. Apabila pulang lebih awal, kamu bisa dianggap tidak menghargai host. Lebih baik berbaur dengan tamu-tamu lain terlebiih dahulu untuk menambah koneksimu. Setelah acara selesai dan tamu-tamu lain siap meninggalkan event, barulah kamu pulang juga. 7. Memberi hadiah © Menurut Expatica, memberi hadiah kepada rekan kerja dari negara lain dapat menjadi sebuah etika yang berlaku di perusahaanmu. Sebagai contoh, di beberapa negara seperti Jepang atau Filipina, memberikan hadiah adalah budaya khas yang selalu dlakukan dan bahkan menjadi sebuah keharusan. Namun bagi orang-orang dari Australia atau negara-negara di Afrika, hal ini bisa dianggap sebagai bentuk suap. Oleh karena itu, seperti poin pertama, pelajari terlebih dahulu budaya dan etika-etika luar yang berlaku sebelum mulai kerja. 8. Pelajari gaya komunikasi © Mempelajari gaya komunikasi setiap budaya adalah sebuah bentuk etika yang perlu kamu lakukan sebelum dan saat bekerja di perusahaan dengan budaya luar. Setiap budaya memiliki cara berbeda untuk menyambut rekan kerjanya. Sebagai contoh, di Jepang, ada baiknya kamu menundukkan kepala sambil berjabat tangan. Mempelajari hal ini dan tidak membuatnya menjadi bahan bercandaan dapat membuatmu terlihat sebagai orang yang penuh rasa hormat dan profesional. 9. Bersosialisasi di luar kantor © Di beberapa negara Asia, bersosialisasi di luar kantor adalah hal yang penting untuk membangun rasa kebersamaan dan kepercayaan. Setidaknya, kamu akan diajak untuk menghadiri makan malam dengan atasan atau rekan kerja. Partisipasi kamu bahkan dapat menjadi penilaian apakah kamu dapat dipercaya untuk urusan bisnis. Tentunya, mengikuti ajakan mereka adalah bentuk etika ketika bekerja dengan budaya asing. 10. Gunakan business card © Di beberapa negara, memberikan orang lain business card ketika berkenalan adalah sebuah simbol dan representasi dirimu. Oleh karena itu, ketika menerima kartu nama saat bertemu rekan kerja dari kantor cabang luar, lebih baik kamu membacanya di depan mereka. Hal ini menjadi tanda bahwa kamu menghargai mereka. Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang etika ketika bekerja dengan budaya luar. Semoga kamu tidak lagi kebingungan setelah membaca artikel ini, ya. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak seputar etika dan tips di tempat kerja, kamu bisa mengunjungi Glints Blog. Ada beragam artikel di Glints Blog yang dapat menjawab pertanyaan kamu seputar etika dunia kerja, lho. Contohnya 10 Etika yang Penting untuk Diterapkan saat Makan di Tempat Kerja 10 Etika Penting saat Melakukan Perjalanan Bisnis 6 Etika Media Sosial yang Wajib Diketahui Pekerja 6 Etika saat Menghubungi Teman Kantor di Luar Jam Kerja Temukan artikel-artikel lainnya yang membantu kamu untuk sukses di dunia kerja dengan klik di sini! Business Etiquette When Working With Other Cultures 6 things you need to know about international business etiquette Global business etiquette
4 Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia. 5. Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur. Dengan begitu masyarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri serta kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi dan akal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama dan diwariskan dari waktu ke waktu dan diwariskan secara genetis seperti adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan budaya dapat meningkatkan nasionalisme setiap orang yang memilikinya, budaya dapat menciptakan rasa toleransi dan empati dalam masyarakat. Orang-orang dapat saling menghargai antar perbedaan budaya, bisa saling menjalin sosialisasi. Kita bisa menggunakan budaya sebagai sarana untuk pembelajaran dan berkembang. Dengan adanya perbedaan dalam budaya dapat membuat keindahan masuknya budaya baru sangat berdampak terhadap psikologis setiap orang terutama terhadap remaja yang notabennya remaja mudah bingung, terkesan moody, dan rentan terhadap pengaruh budaya luar sehingga perubahan-perubahan fisik dan perubahan budaya yang begitu cepat menyebabkan goncangan emosi yang drastis. Faktor-faktor masuknya budaya asing ke Indonesia, yakniAdanya kerjasama antar negara. Agar negara terus maju dan berkembang perlu adanya kerjasama internasional dan dalam proses tersebut terjadilah pertukaran budaya antar dengan negara lain. Seperti yang kita ketahui mengenai peperangan dengan berbagai negara asing di masa lampau, hal itu sangat berpengaruh terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia. Dan mengakibatkan terjadinya perubahan teknologi asing. Dengan masuknya teknologi ke Indonesia dan semakin berkembang pesat dengan tambahan internet, semua kegiatan dapat dilakukan dengan mudah. Dan beberapa orang mulai menyalahgunakan alat tersebut untuk menonton situs porno dan lain perpindahan kewarganegaraan. Ada beberapa alasan orang-orang melakukan perpindahan kewarganegaraan seperti meminta perlindungan ataupun memang ada alasan tertentu media komunikasi. Dengan kemajuan media untuk berkomunikasi seperti smartphone, televisi, komputer. Kita dapat dengan mudah melihat film luar, dan kita bisa melihat kebudayaannya kemudian secara tidak langsung kita mencontohnya dan menggunakannya dalam keseharian kita. Ada berbagai dampak positif dari masuknya budaya asing ke Indonesia, yakniKemudahan dalam memperoleh informasi dalam berkomunikasi jarak jauh bahkan hingga komunikasi dalam mengenalkan budaya dalam negeri ke luar yang semakin dalam mempelajari ilmu dan banyak hal pertumbuhan pengaruh positif, ada berbagai pengaruh negatif dari masuknya budaya asing ke Indonesia dari berbagai kalangan, yakniPengaruh Kebudayaan Asing terhadap Bangsa Indonesia adalah dengan adanya masyarakat yang memulai bisnis makanan, minuman ataupun lainnya yang merupakan khas dari negara barat sehingga masyarakat mulai melupakan produk dalam Masuknya Budaya Asing terhadap Perilaku Gaya Hidup dan Mentalitas Remaja. Mereka akan memiliki kepribadian yang mudah merasa gengsi karena tidak bisa mengikuti perkembangan tren pada zaman tersebut meskipun hal itu bertentangan dengan nilai ajaran agama dan budayanya. Dan dengan adanya budaya barat ini, lifestyle masyarakat Indonesia mulai mengikuti orang-orang bule seperti berpakaian terbuka dan mini, melakukan sex bebas yang tentunya itu menyalahi norma agama, kesopanan, dan berbagai pihak perlu ikut serta dalam membentengi pengaruh negatif dari masuknya budaya asing ke Indonesia. Upaya mengatasi dampak negatif budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah sebagai berikutPeran pemerintah. Pemerintah dapat memberikan berbagai macam strategi pembelajaran di setiap sekolah seperti memberikan seminar mengenai dampak buruk dari pergaulan bebas, memberikan motivasi agar lebih giat untuk menggapai cita-cita sehingga bisa membanggakan bangsa Indonesia dan tidak fokus terhadap globalisasi yang semakin marak. Mengadakan kegiatan keagamaan dan memberikan kajian-kajian agama karena kurang cukup jika hanya ada pelajaran agama yang mungkin hanya ada sekali seminggu. Dan pemerintah bisa memberikan sanksi yang lebih berat terhadap perilaku menyimpang akibat pengaruh budaya tokoh keagamaan dan kebudayaan. Dengan adanya para tokoh keagamaan seperti para ulama, kita bisa melibatkan beliau berada dalam suatu program seperti ceramah atau rohis untuk mengarahkan para generasi muda untuk mempertahankan kebudaayan lokal yang berhubungan dengan norma agama. Begitu pula dengan para tokoh kebudayaan yang bisa membuat sanggar sehingga bisa masyarakat bisa mengembangkan potensi, seperti sanggar tari lokal. Dengan sanggar yang memiliki khas sendiri sehingga dapat menarik minat dan menimbulkan cara berfikir bahwa budaya lokal sangat orang tua dan keluarga. Peran orang tua ataupun keluarga sangat penting terhadap mentalitas seorang anak, karena orang tua bisa secara langsung ikut terlibat dalam membangun kualitas perilaku dan akhlak anak. Orang tua sangat bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anaknya sehingga orang tua harus memberikan contoh positif sehingga anak-anaknya bisa mencontoh hal baik tersebut ke masa depannya nanti. Apalagi dengan keadaan masyarakat yang semakin tak terarah, orang tua dan keluarga harus memberikan benteng agar anak-anak tahu apa yang terbaik untuknya sehingga tidak merusak masa depannya nanti. Dari didikan orang tua lah akan terlihat bagaimana anak akan berperilaku, memberikan sikap, berkeyakinan terhadap lingkungan dari diri sendiri. Bukan hanya peran dari pemerintah, para tokoh, dan orang tua saja upaya untuk melindungi bangsa Indonesia dari dampak masuknya budaya asing, tetapi juga dari diri sendiri. Jika diri sendiri mau untuk membangun mentalitas pribadi dengan prinsip yang kuat untuk mencintai budaya dalam negeri dan ingin menjaganya ataupun dengan menanamkan pada diri sendiri bahwa sudah menjadi tanggung jawab para generasi muda untuk membanggakan bangsa yang dapat dilakukan oleh para generasi muda untuk mengembangkan dan memperluas kebudayaan lokal agar dapat mengurangi budaya negatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan cara sebagai berikutMempelajari budaya-budaya yang ada di Indonesia. Sebagai seorang penerus generasi kita memiliki keinginan untuk membanggakan bangsa kita dengan cara yang mampu kita lakukan. Salah satu contohnya adalah dengan menekuni tarian tradisional daerah dan memperkenalkannya ke negara asing dengan cara-cara yang unik seperti street dance atau yang lain pembekalan ilmu dalam diri. Bekal ilmu dalam diri kita bertujuan untuk membentuk kepribadian kita agar menjadi lebih baik dan patriotis. Dan dengan adanya pembekalan nilai-nilai maka kita dapat menempatkan batas aturan hal negatif dan positif. Sehigga kita juga bisa mewariskan ilmu kita kepada generasi dan melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Dengan mempelajari dan mengamalkan agama yang dianutnya akan menetralisir hal buruk dilakukan, karena semua agama mengajarkan kita untuk menjauhi hal buruk dan mendekati perbuatan melanggar peraturan hukum yang ada di Indonesia. Sebagai warga Indonesia yang baik kita harus menjauhi perbuatan yang melanggar norma-norma yang ada di Indonesia karena bukan hanya merugikan diri sendiri namun juga akan merugikan bangsa terhadap masuknya pengaruh globalisasi. Remaja harus dapat memilah dan menyaring perkembangan budaya pada masa ini dan tidak menelannya mentah-mentah, karena apa yang dianggap biasa dan lumrah oleh negara lain belum tentu baik untuk negara kita. Dan jikalau kita selektif terhadap pengaruh budaya asing ini, kita bisa menjadikannya sebagai ilmu yang bermanfaat dan dapat membanggakan bangsa Indonesia dengan bakat yang kita miliki. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Artikata budaya asing dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) – Belakangan ini penggunaaan kata-kata dalam ucapan dan keterangan makin luas dan banyak menggunakan kata-kata yang jarang digunakan. Sehingga membuat kita kadang tidak tau maksud dari kata-kata tersebut. Seperti penggunaan kata budaya asing.
Budaya Asing yang perlu ditiru adalah? Individualisme Egoisme Fanatisme Disiplin Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. Disiplin. Dilansir dari Ensiklopedia, budaya asing yang perlu ditiru adalah Disiplin. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Individualisme adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Egoisme adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. Fanatisme adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Disiplin adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Disiplin.
Namunnegara Jepang juga terkenal dengan yang banyak memiliki budaya yang unik-unik dan terkadang budaya mereka perlu kita contoh dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada beberapa budaya orang Jepang yang patut kita tiru, diantaranya yaitu: BUDAYA JEPANG KERJA KERAS. Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Budaya Asing yang perlu ditiru adalah? Individualisme Egoisme Fanatisme Disiplin Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. Disiplin. Dilansir dari Ensiklopedia, budaya asing yang perlu ditiru adalah Disiplin. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Individualisme adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Egoisme adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. Fanatisme adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Disiplin adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Disiplin. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Penulisasal Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi. 3.5. Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional. Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat.

Budaya asing seringkali menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia. Ada banyak hal yang dapat dipelajari dari budaya asing, mulai dari cara berpakaian, kebiasaan makan, hingga cara berinteraksi dengan orang lain. Namun, tidak semua budaya asing cocok untuk ditiru. Ada beberapa budaya asing yang sebaiknya dihindari karena tidak sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi Indonesia. Lalu, budaya asing apa yang sebaiknya ditiru? Berikut adalah beberapa budaya asing yang dapat ditiru Budaya Menghargai Waktu Budaya menghargai waktu merupakan salah satu budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, waktu dianggap sangat berharga dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, di negara-negara tersebut, orang-orang sangat disiplin dalam mematuhi jadwal dan deadline. Mereka juga tidak suka terlambat dan selalu berusaha untuk tiba tepat waktu. Adopsi budaya menghargai waktu dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari. Budaya Menghormati Orang Lain Budaya menghormati orang lain juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan, orang-orang sangat menghargai orang lain dan selalu berusaha untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain. Mereka juga sangat patuh pada aturan dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Adopsi budaya menghormati orang lain dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan sosial dan mengurangi konflik antarindividu. Budaya Kreatif dan Inovatif Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jerman, budaya kreatif dan inovatif sangat dihargai dan didukung oleh masyarakat dan pemerintah. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat terbuka terhadap ide-ide baru dan selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Adopsi budaya kreatif dan inovatif dapat membantu meningkatkan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan dan juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi. Budaya Peduli Lingkungan Budaya peduli lingkungan juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, orang-orang sangat peduli dengan lingkungan dan selalu berusaha untuk menjaga kelestariannya. Mereka juga sangat sadar akan dampak dari aktivitas manusia terhadap lingkungan dan selalu berusaha untuk mengurangi dampak tersebut. Adopsi budaya peduli lingkungan dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan yang semakin parah. Budaya Kepemimpinan yang Demokratis Budaya kepemimpinan yang demokratis juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, kepemimpinan yang demokratis sangat dihargai dan didukung oleh masyarakat. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat terbuka terhadap ide-ide baru dan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan partisipatif. Adopsi budaya kepemimpinan yang demokratis dapat membantu meningkatkan kualitas kepemimpinan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif. Budaya Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman Budaya berbagi pengetahuan dan pengalaman juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, orang-orang sangat terbuka terhadap berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Mereka juga sangat suka memperluas jaringan sosial dan berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Adopsi budaya berbagi pengetahuan dan pengalaman dapat membantu meningkatkan pemahaman antarindividu dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan terbuka. Budaya Berwirausaha Budaya berwirausaha juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, berwirausaha sangat dihargai dan didukung oleh masyarakat dan pemerintah. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat terbuka terhadap ide-ide baru dan selalu berusaha untuk menciptakan bisnis yang sukses dan berkembang. Adopsi budaya berwirausaha dapat membantu menciptakan lapangan kerja yang baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Budaya Hidup Sehat Budaya hidup sehat juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang dan Australia, orang-orang sangat peduli dengan kesehatan dan selalu berusaha untuk menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat. Mereka juga sangat aktif dalam berolahraga dan selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu luang. Adopsi budaya hidup sehat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Budaya Menghargai Seni dan Budaya Lokal Budaya menghargai seni dan budaya lokal juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang dan India, seni dan budaya lokal dianggap sebagai warisan yang sangat berharga dan harus dijaga kelestariannya. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat bangga dengan seni dan budaya lokal mereka dan selalu berusaha untuk mempromosikan keindahan dan keunikan dari seni dan budaya tersebut. Adopsi budaya menghargai seni dan budaya lokal dapat membantu menjaga kelestarian seni dan budaya Indonesia dan juga dapat mempromosikan keunikan dan keindahan dari seni dan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Budaya Berpikir Positif Budaya berpikir positif juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia, orang-orang sangat terbuka terhadap pikiran positif dan selalu berusaha untuk memandang segala sesuatu dari sisi positif. Orang-orang di negara-negara tersebut juga sangat optimis dan selalu berusaha untuk mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi. Adopsi budaya berpikir positif dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Budaya Menghargai Keragaman Budaya Budaya menghargai keragaman budaya juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, orang-orang sangat menghargai keragaman budaya dan selalu berusaha untuk memahami dan menghormati budaya-budaya yang berbeda. Orang-orang di negara-negara tersebut juga sangat terbuka terhadap keragaman budaya dan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan terbuka. Adopsi budaya menghargai keragaman budaya dapat membantu meningkatkan pemahaman antarindividu dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan inklusif. Budaya Menjaga Etika dan Moral yang Tinggi Budaya menjaga etika dan moral yang tinggi juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jerman dan Norwegia, orang-orang sangat menghargai etika dan moral yang tinggi dan selalu berusaha untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Orang-orang di negara-negara tersebut juga sangat percaya pada integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan yang dilakukan. Adopsi budaya menjaga etika dan moral yang tinggi dapat membantu meningkatkan kualitas diri sendiri dan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berintegritas. Budaya Menghargai Pendidikan Budaya menghargai pendidikan juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Finlandia dan Singapura, pendidikan dianggap sebagai prioritas utama dan selalu diberikan dengan kualitas yang terbaik. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat menghargai pendidikan dan selalu berusaha untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Adopsi budaya menghargai pendidikan dapat membantu meningkatkan kualitas diri sendiri dan juga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Budaya Menghargai Kedisiplinan Budaya menghargai kedisiplinan juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang dan Swiss, orang-orang sangat menghargai kedisiplinan dan selalu berusaha untuk mematuhi aturan dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Orang-orang di negara-negara tersebut juga sangat disiplin dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang diberikan. Adopsi budaya menghargai kedisiplinan dapat membantu meningkatkan kualitas diri sendiri dan meningkatkan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari. Budaya Menghargai Keseimbangan Kehidupan 2020-11-21

Merekayakin, kebiasaan yang dibangun mulai pagi hari akan mempengaruhi keseluruhan kegiatan mereka di sepanjang hari tersebut. Berikut ritual-ritual unik pengusaha besar di dunia yang bisa anda tiru dan pelajari. Berikut 5 orang kaya ini punya kebiasaan yang perlu kalian tiru. Seperti dilansir cermati.com:
87Uzc.
  • upe2ku4jmj.pages.dev/191
  • upe2ku4jmj.pages.dev/611
  • upe2ku4jmj.pages.dev/235
  • upe2ku4jmj.pages.dev/388
  • upe2ku4jmj.pages.dev/170
  • upe2ku4jmj.pages.dev/854
  • upe2ku4jmj.pages.dev/210
  • upe2ku4jmj.pages.dev/733
  • upe2ku4jmj.pages.dev/647
  • upe2ku4jmj.pages.dev/196
  • upe2ku4jmj.pages.dev/867
  • upe2ku4jmj.pages.dev/36
  • upe2ku4jmj.pages.dev/704
  • upe2ku4jmj.pages.dev/92
  • upe2ku4jmj.pages.dev/160
  • budaya asing yang perlu ditiru adalah